Memilih calon pemimpin
persiapan paling utama bagi seorang pemimpin ialah dapat memimpin orang lain ke
arah pencapaian tujuan organisasi, dan dapat menjalin komunikasi antar manusia,
karena organisasi selalu bergerak atas dasar interaksi antar manusia. Menurut
O. Jekk Harris, orang-orang yang perlu dipilih sebagai kandidat-kandidat atau
calon pemimpin adalah mereka mempunyai kualifikasi antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki
kemauan untuk memikul tanggung jawab dan menerima sanksi-sanksi bila ia tidak
mampu mencapai hasil yang diharapkan. Syarat-syarat orang yang diserahi jabatan
pemimpin itu benar-benar diharapkan sanggup menerima tanggung jawab.
2. Memiliki
kemampuan untuk menjadi perseptif. Persepsi adalah kemampuan untuk melihat dan
menanggapi realitas nyata.
3. Kemampuan
untuk menanggapi secara efektif, dimana merupakan kemampuan untuk melihat
memilih masalah secara rasional.
4. Kemampuan
untuk berkomunikasi agar informasi cepat, cermat dan jelas untuk menerima
informasi dari luar dengan kepekaan tinggi.
Pembinaan kepemimpinan
mempunyai beberapa landasan bagi pembinaan pemimpin:
1. Landasan
ideologi dan konstituonal
Landasan ideologi pancasila sebagai
sumber hukum dari segala hukum yang berlaku, landasan konstituonal dimana UUD
1945 merupakan dasar hukum tertulis yang tertinggi dan merupakan perwujudan
kehendak pancasila secara kongkret.
2. Landasan
kultural
3. Landasan
strategis
4. Landasan
operasional
Kegagalan dalam proses
memilih pemimpin
1. Kurang
tepatnya pemilihan calon pemimpin, misalnya lewat pilih kasih dan mendahulukan
keluarga.
2. Tanpa
melalui tes maupun seleksi terlebih dahulu.
3. Tugas-tugas
harus dipikul oleh “calon pemimpin”
Kriteria keberhasilan
dalam cara bagaimana pemimpin melatih dirinya ialah pada umumnya diukur dari
produktivitas dan efektivitas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada dirinya
dan bila tugas dilaksanakan dengan efektif maka ia disebut pemimpin yang
berhasil.
Program latihan untuk
dapat menyusun suatu program latihan yang tepat dan sukses, maka yang perlu
diambil ialah pertama, menentukan
tujuannya, yaitu tujuan latihan yang akan diprogramkan, kedua, menentukan kebutuhan latihan yaitu keterampilan apa yang
amat dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat menjadi pemimpin yang efektif.
Langkah ketiga memilih mata pelajaran
yang tepat dan dapat memberikan motivasi.
Perlu ditambahkan bahwa
usaha mempersiapkan calon-calon pemimpin itu tidak selalu harus melalui
latihan-latihan khusus melainkan juga dapat dilaksanakan sambil bekerja
ditengah lingkungan melalui:
1. Pemberian
koreksi dari petunjuk
2. Memberikan
tugas-tugas dan latihan tambahan
3. Melalui
diskusi-diskusi dan seminar-seminar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar